Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

sumber energi Listrik dengan pizzo elektrik

  • Rabu, 26 Januari 2011
  • one_physics
  • Kebutuhan listrik masyarakat belakangan ini sudah melebihi kapasitas yang telah disediakan oleh Perusahaan  Listrik Negara (PLN). Pasokan listrik di Indonesia saat ini masih bergantung kepada sumber daya alam, jika sampai saat ini kebutuhan listrik masih bergantung kepada sumber daya alam tersebut, maka lama kelamaan sumber daya alam ini akan habis. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat atau teknologi untuk menyikapi masalah ini. Teknologi tersebut tidak bergantung pada listrik yang berasal dari sumber daya alam atau dengan kata lain menghasilkan listrik sendiri.Teknologi ini dikenal dengan nama piezoelektrik.
                    Piezolektrik sendiri ditemukan oleh Curie bersaudara yang terdiridari Pierre Curie dan Jacques Curie pada tahun 1880. Mereka menggabungkan pengetahuan mereka tentang pyroelektrik;  suatu kejadian dimana material menghasilkan sebuah potensial listrik dikarenakan perubahan suhu; dengan pemahaman mereka terhadap struktur Kristal mendasar yang memunculkan efek pyroelektrik tersebut. Namun Curie bersaudara tidak terlalu membahas efek piezoelektrik secara mendalam, ilmu tentang efek piezoelektrik ini dibahas lebih lanjut oleh Gabriel Lipmann pada tahun 1881 dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar termodinamika.
                    Aplikasi pertama penggunakan perangkat piezoelektrik ini adalah sonar yang digunakan pada masa perang dunia I. Perancis pada tahun 1917, Paul Langevin dan rekan kerjanya mengembangkan kapal selam detector ultrasonik. Detektor tersebut terdiri dari transduser yang terbuat dari Kristal kuarsa tipis yang dipasang antara dua plat baja dan hidrofon untuk mendeteksi kembali echo. Dengan memancarkan sinyal frekuensi tinggi dari transduser dan mengukur jumlah waktu yang  dibutuhkan untuk mendengar gema dari gelombang suara yang memantul dari suatu objek, maka seseorang dapat menghitung jarak ke objek tersebut.
                    Pemanfaatan efek piezoelektrik saat ini tidak hanya diperuntukkan untuk kebutuhan militer, namun di negara-negara maju seperti Amerika dan Jepang efek piezoelektrik sudah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik secara mandiri. Contohnya di kota New York pemanfaatan teknologi piezoelektrik ini diterapkan pada pintu putar di gedung komersial yang dilewati banyak orang. Pintu tersebut ditambahkan generator pada poros pintu bagian atas. Ketika seseorang melewati pintu tersebut, maka pintu akan terdorong dan menghasilkan putaran pada generator. Tiap putaran pada generator akan menghasilkan listrik dan energy listriknya akan disimpan ke dalam sebuah baterai untuk dipergunakan kemudian.
                    Selain di Amerika, pemanfaatan teknologi piezoelektrik digunakan juga di Negara Jepang yaitu di stasiun KRL East Japan Railway Company (JR east). Di stasiun ini, piezoelektrik ditempatkan pada lantai stasiun sehingga pejalan kaki yang berjalan di atasnya akan menghasilkan efek piezoelektrik dan akan menghasilkan listrik. Pengguna jasa kereta api di Jepang sangat banyak sehingga teknologi ini akan sangat bermanfaat dikarenakan jumlah orang yang menginjak lantai tersebut juga banyak.
                    Indonesia sendiri sangat berpotensi untuk memanfaatkan teknologi ini terutama di kota-kota besar seperti  Jakarta dan Bandung. Salah satu potensi penempatan sensor piezoelektriktersebut adalah di zebra cross dan pusat perbelanjaan. Penempatan di zebra cross dikarenakan pengguna kendaraan bermotor dan pejalan kaki di kota besar sangat banyak sehingga bila semakin banyak pejalan kaki atau pengguna kendaraan bermotor menyentuh zebra cross yang sudah diberikan sensor piezoelektrik, maka akan menghasilkan listrik yang besar pula.

    Desain Alat

    Kelompok kami menerapkan sensor piezoelektrik pada lantai stasiun untuk lampu pada emergency route seperti yang ada pada lantai pesawat terbang. Jadi ketika terjadi bencana alam seperti gempa dan mengakibatkan listrik padam, maka sensor piezoelektrik yang sudah menyimpan listrik akan menyala dan menunjukkan rute yang harus dilewati oleh para korban.
    Desainnya adalah dengan menjadikan 4 buah material piezoelektrik yang diberikan pegas juga sebagai tiang-tiang antar lantai. Sehingga apabila lantai terinjak maka piezoelektrik akan mengalami deformasi dan akan menghasilkan arus. Pada gambar, piezoelektrik berwarna biru
     
    Kemudian daya yang dihasilkan oleh arus akan disimpan pada kapasitor sehingga dapat digunakan apabila diperlukan.
    2.2          Perhitungan
    Apabila ada 1 orang dengan berat 60 kg menginjak lantai ini, maka lantai ini akan menghasilkan daya per satuan waktu sebesar 0,1 watt/s. Dan apabila dalam 1 jam probabilitas terinjaknya hanya 0,5 maka lantai akan terinjak 30 menit saja maka daya yang dihasilkan adalah


    Dengan efesiensi sebesar 10% maka daya murni yang dihasilkan adalah


    Daya diatas adalah daya yang dihasilkan oleh 1 buah lantai selama 1 jam. Untuk mendapatkan daya yang besar kita tinggal memperbanyak lantai-lantai piezoelektrik ini.


       Kesimpulan
    Lantai piezoelektrik ini bekerja dengan prinsip tekanan, saat terjadi perubahan tekanan alat ini akan menghasilkan listrik dalam jumlah yang kecil, namun jika digunakan banyak alat ini dalam satu wilayah yang luas maka akan mampu menghasilkan listrik yang cukup besar.
    Penggunaan alat ini sebenarnya akan sangat berfungsi jika digunakan pada sebuah keadaan darurat mengingat Indonesia sendiri merupakan Negara bencana sehingga mungkin saja penggunaannya ini dapat menanggulangi banyaknya korban akibat bencana tersebut.
    Untuk pengunaan pada kehidupan sehari-hari sebenarnya alat ini sangat mampu, namun pemasanganya harus pada tempat-tempat tertentu yang potensial mengalami perubahan  tekanan seperti zebracross jalan raya, sehingga alat ini efektif dalam menghasilkan listriknya. Dan akan sangat menghemat listrik yang saat ini masih disuplai dari PLN, sehingga penggunaan bbm pun dapat dikurangi.
    Nilai ekonomi yang dihasilkan akan sangat besar apalagi jika mampu digunakan untuk waktu jangka panjang, namun untuk pemasangan awalnya pun cukup membutuhkan biaya yang besar apalagi untuk penggantian dari lantai biasa ke lantai berpizoelektrik ini.  

    3.2                  Daftar Pustaka
    Arno, Antonio. Piezoelectric transducers and applications. 2008. New York: Springer.

    ...Read More

    Geophone Wireless

  • one_physics

  • Bidang keahlian geofisika memiliki beberapa metode yang dapat digunakan untuk memetakan kondisi bawah permukaan bumi. Salah satu metode yang kini marak digunakan dalam kegiatan survey geofisika adalah metode seismik. Metode seismik sendiri memiliki terbagi atas beberapa jenis, diantaranya seismik refraksi, seismik refleksi, downhole, MASW ( Multichannel Analysis of Surface Wave ) dan sebagainya.
    Kemampuan metode seismik dalam menghasilkan suatu citra bawah permukaan atau  analisa penjalaran gelombang sudah sangat baik. Dalam kegiatan survey terkait kegiatan pra eksplorasi barang tambang, panas bumi, gas sampai minyak bumi metode seismik masih menjadi pilihan yang utama. Dalam prakteknya di lapangan, cost yang dikeluarkan oleh suatu lembaga atau badan usaha dalam melakukan survey dengan metode seismik sangatlah besar. Hal ini terkait dengan biaya operasional yang tinggi sampai dengan jaminan pengandaan keselamatan alat yang memiliki kualitas tinggi. Waktu yang diperlukan dalam proses pengambilan data di lapangan pun termasuk memakan waktu juga. Oleh karenanya dalam melakukan survey seismik segala sesuatunya harus direncanakan dengan seksama.
    Sebagai sekelompok orang yang berkecimpung di bidang fisika bumi, kami berusaha untuk mencarikan solusi yang cerdas sehingga dapat meminimalisir penggunaan dana dan waktu dalam proses survey seismik.
    Solusi yang coba kami tawarkan adalah dengan penggunaan geophone nirkabel ( wireless ) geophone dalam proses akusisi data lapangan. Penerapan teknologi ini sudah barang tentu dapat menghemat waktu pengerjaan pengambilan data bahkan dapat memperingkas perlatan yang harus digunakan di lapangan. Teknologi nirkabel akan menghilangkan peranan kabel sebagai penghubung geophone dengan amplifier.
    Desain Wireless Geophone

    Gambar 1. Bagan Komponen Wireless Geophone
    Keterangan :
    ·         Digital Data From Sensors : merupakan profil perjalanan gelombang yang terekam oleh geophone
    ·         Storage Unit : harddisk yang digunakan untuk menyimpan data hasil rekaman geophone
    ·         Short Range Radio : bagian yang akan mengirimkan data hasil bacaan geophone ke Wireless Sensor Gateaway
    ·         Baterai sebagai sumber daya bagi masing – masing komponen geophone
    ·         Setelah melebihi kapasitas penyimpanan data maka data akan secara otomatis terhapus dari media penyimpanan data



    Cara Kerja

    Secara garis besar, prinsip pengambilan data lapangan sama dengan metode seismik pada umumnya. Namun yang membedakan ialah tidak adanya penggunaan kabel sebagai penghubung antara geophone dengan amplifier, karena fungsi kabel diganti dengan teknologi wireless.
    Bila ditinjau dari daur kerja di dalam geophone sampai ke penjalaran data ke amplifier maka akan didapatkan alur sebagai berikut :

    ·         Profil perjalanan gelombang akan terekam oleh sensor geophone ( variansi tegangan )
    ·         Profil terekam akan diubah formatnya menjadi data mentah siap kirim yang akan terlebih dahulu disimpan sementara pada piranti penyimpanan data yang ada pada geophone
    ·         Setelah tersimpan dalam piranti keras yang ada pada geophone maka data akan dikirim melalui sinyal pemancar berupa modul menuju ke Wireless Sensor Gateaway
    ·         Wireless Sensor Gateaway akan berfungsi sebagai pengatur data hasil kiriman tiap – tiap geophone sehingga semua data akan lengkap dan telah masuk
    ·         Wireless Sensor Gateaway akan langsung mentransmisikan data tersebut ke dalam data compiller ( amplifier dan laptop )
    ·         Pada perangkat compiller akhir akan dipasangkan program yang berfungsi sebagai pengatur kendali data sehingga kita dapat memanggil data yang kita perlukan untuk melakukan inversi
    ·         Dengan teknologi ini, kita juga dapat memastikan semua geophone dalam kondisi online sehingga data dapat diambil
    ·         Sebagai pelengkap, pada geophone akan terpasang GPS ( Global Positioning System ) sehingga data lokasi akan langsung terekam secara otomatis.

    Berikut beberapa gambar sketsa proses akusisi data lapangan :
     
    Gambar 2. Proses Akusisi Data Lapangan

     
    Gambar 3. Aplikasi Seismik Kabel dan Wireless

    ...Read More
    one_physics (c) Copyright 2010. Blogger template by Blogger
    Sponsored one_physics by - IcHensThea -.